Sabtu, 28 Maret 2015

MKJP, KURANG DIMINATI???
Keluarga berencana merupakan program pemerintah yang merupakan suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi, untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Program Keluarga Berencana (KB) dirumuskan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui batas usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga, untuk mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKBBS).
Salah satu pilar pokok dari keluarga berencana adalah pengaturan kelahiran dengan menggunakan alat kontrasepsi. Berdasarkan metode atau jangka waktu pemasangan, alat kontrasepsi ada dua jenis, yaitu metode kontrasepsi jangka panjang dan jangka pendek, yaitu:
1.      Metode Jangka Panjang (MKJP)
a.          IUD
b.         MOW
c.          MOP
d.         Implant
2.      Metode Jangka Pendek
a.          Pil
b.         Suntikan
c.          Kondom


Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain:
1. Manfaat Untuk Ibu:
* Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
* Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
* Menjaga kesehatan ibu
* Merencanakan kehamilan lebih terprogram
2. Manfaat Untuk Anak:
* Mengurangi risiko kematian bayi
* Meningkatkan kesehatan bayi
* Mencegah bayi kekurangan gizi
* Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
* Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
* Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
3. Manfaat Untuk Keluarga:
* Meningkatkan kesejahteraan keluarga
* Harmonisasi keluarga lebih terjaga

Mengenal Jenis Metode Kontrasepsi JAngka Panjang (MKJP)
1.      AKDR/ IUD
Penjelasan tentang IUD:
·         IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dinilai cukup efektif, reversibel dan berjangka panjang dapat bertahan hingga 8 tahun
·         Membuat haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
·         Dilakukan oleh dokter ahli dibidangnya dalam hal pemasangan dan pengeluaran atau pencabutan kembali.
·         AKDR atau IUD ini dapat digunakan oleh semua wanita dalam usia produktfi. Akan tetapi, tidak diperkenankan digunakan oleh wanita yang terjangkit infeksi menular pada organ kewanitaannya.
http://alatkontrasepsi.org/wp-content/uploads/2012/02/model-iud.jpg




Cara Kerja AKDR atau IUD :
·         IUD dapat memperlambat kemampuan sel sperma pria untuk menembus masuk ke tuba fallopi atau oviduk atau buluh rahim.
·         Mempengaruhi fertilisasi (pembuahan) sebelum menuju ovum untuk mencapai kavum uteri.
·         Fungsi utama AKDR atau IUD ini adalah pertemuan antara sel sperma dan sel telur agar tidak terjadi pembuahan. Meskipun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam organ intim wanita dan mengurangi sperma untuk fertilisasi (pembuahan).
Keuntungan yang didapat dengan menggunakan IUD atau AKDR sebagai alat kontrasepsi pilihan :
§  AKDR dinilai cukup memiliki ke-efektivan dalam mencegah atau menggagalkan kehamilan sekitar 0,6-0,8 dari 100 wanita dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan).
§  AKDR dapat bekerja optimal setelah dipasang.
§  Bertahan dalam waktu yang cukup lama kira-kira 10 tahun perlindungan dari CuT-380A dan tidak perlu diganti.
§  Tidak menganggu atau merusak hubungan seksual anda dengan pasangan.
§  Tidak menimbulkan efek samping pada fungsi hormonal seksual dengan CuT-380A.
§  Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
§  AKDR atau IUD, dapat dipasang segera sesudah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi).
§  AKDR atau IUD ini dapat digunakan oleh wanita hingga masa meopause tiba.
§  Tidak mempengaruhi atau berinteraksi langsung terhadap obat-obatan.
§  Membantu mencegah kehamilan secara ektopik.

Kekurangan atau kelemahan dan atau efek samping yang terjadi dari kontrasepsi IUD :
§  Terjadi perubahan pada siklus menstruasi, membuat menstruasi menjadi lama dan banyak, pendarahan antar menstruasi, nyeri dan sakit pada saat menstruasi datang.
§  Setelah pemasangan akan merasa sakit yang juga dapat disertai kejang selama 3-5 hari.
§  Jika sedang menstruasi, seperti terjadi pendarahan yang cukup berat yang dapat disertai dengan anemia atau kekurangan darah.
§  Terjadi perforasi pada dinding uterus (namun sangat jarang terjadi, apabila terjadi biasanya disebabkan oleh pemasangan yang tidak benar).
§  AKDR atau IUD ini tidak dapat mencegah dari penyakit seksual yang menular seperti HIV/AIDS.
§  AKDR atau IUD ini tidak disarankan digunakan pada wanita yang kerap kali berganti pasangan dan terjangkit penyakit seksual yang menular akibat infeksi.
§  Terjadi peradangan pada panggul yang terjadi usai wanita yang terinfeksi penyakit seksual menular tetap menggunakan alat kontrasepsi jenis ini, sehingga dapat memicu infertilitas.
§  Akan mengalami sedikit rasad nyeri dan oendarahan (spotting) usai pemasangan AKDR. Namun dapat menghilang dalam 1-2 hari.
§  Pemasangan dan pencabutan AKDR atau IUD ini hanya dapat dilakukan oleh dokter ahli atau bidan yang terlatih.
§  Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui, biasnaya terjadi apabila akdr dipasang usai melahirkan.
§  Tidak dapat mencegah kehamilan ektopik karena fungsinya hanya untuk mencegah kehamilan normal.
§  Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi jenis ini, diharuskan unuk memeriksa posisi dari benang AKDR dari waktu ke waktu atau setiap 1 bulan sekali.

2.      Implant/ Susuk KB (AKBK)
Susuk juga digunakan sebagai alat kontrasepsi wanita atau yang juga disebut sebagai alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kukit pada lengan kiri atas. Bentuk susuk ini seperti tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan 6 buah kapsul. Susuk yang ditanam dibawah kulit ini berisi zat aktif yang berupa hormon atau levonorgestrel. Kemudian susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Susuk ini bekerja dengan cara menghalangi terjadinya ovulasi (pembuahan) dan menghalangi migrasi sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun (Implanon). Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun.

Dampak negatif dari penggunaan alat kontrasepsi jenis susuk ini berupa:
·         terganggunya menstruasi, haid tidak lancar, bercak atau tidak mengalami menstruasi sama sekali.
·         Selain itu mengalami kenaikan berat tubuh,
·         ketegangan payudara dan liang vagina terasa kering.
·         Timbul infeksi pada pencabutan susuk yang disebabkan susuk sulit untuk dikeluarkan karena pemasangan susuk yang terlalau dalam.

3.      Kontrasepsi Mantap (MOW dan MOP)
Kontrasepsi mantap, jarang sekali dilakukan para pasangan suami-istri. Kalau pun dilakukan didasari alasan yang sangat umum yakni merasa cukup dengan jumlah anak yang dimiliki. Kontrasepsi mantap ini dilakukan dengan jalan operasi pemotongan atau memutuskan saluran sperma pada pria yang disebut vasektomi begitu pula dengan wanita memutuskan atau memotong saluran sel telur yang disebut dengan tubektomi. Sehingga tidak akan terjadi kehamilan kembali atau tidak akan memiliki keturunan. Jenis ontrasepsi ini hamper tidak memiliki efek samping.


Faktor yang membuat MKJP Kurang Diminati.
metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) paling efektif dalam mencegah kehamilan dan menekan laju pertumbuhan penduduk. Ketidak tahuan masyarakat tentang jenis alat kontrasepsi membuat mereka salah dalam memilih alat kontrasepsi. Banyak diantara masyarakat yang belum paham dan mengerti arti penting dari pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang ini. Berikut beberapa alas an yang membuat MKJP Kurang diminati:
1.      Kurangnya pemahaman masyarakat tentang arti MKJP.
2.      Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengatur jarak kelahiran, sehingga mereka lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek.
3.      Kurangnya SDM dalam memberikan konseling kepada masyarakat dalam pemilihan kontrasepsi.
4.      Rumor yang beredar dimasyarakat tentang efek negative dari salah satu alat kontrasepsi Jangka panjang, yaitu IUD.
5.      Di Daerah Gaciltas mungkin disebabkan karena jauhnya sarana kesehatan yang dapat melayani pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang ini.
6.      Kurangnya Tenaga penyuluh ditiap Kabupaten/ kota yang ada di Indonesia, sehingga seorang penyuluh membina wilayah yang cukup besar sehingga kurang tepantau pemakaian alat kontrasepsi jangka panjang ini.



Dengan memperhatikan dan melihat permasalahan atau factor-faktor yang membuat MKJP kurang diminati tersebut ada beberapa hal yang perlu disikap, diantaranya:
1.      Lebih meningkatkan lagi KIE tentang MKJP
2.      Memberikan konseling yang benar kepada calon aksepor
3.      Menambah jumlah tenaga Penyuluh



1 komentar:

  1. What to Do When You Bet $1, Get $100 Bonus at a Casino
    The first part of the welcome bonus is a risk 울산광역 출장마사지 free match up to $200. If you want 여주 출장마사지 to start playing on a real money casino, you'll 남양주 출장안마 need 거제 출장마사지 to make 순천 출장안마 a minimum deposit

    BalasHapus