Kamis, 02 April 2015

GENRE WADAH MENINGKATKAN PERAN REMAJA PEDULI PROGRAM KKB-PK

Remaja adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang memiliki remaja yang kuat serta memiliki kecerdasan sprititual, intelektual serta emosional yang kuat menjadikan bangsa tersebut kelak akan kuat pula.
Perkembangan dunia yang kian menglobal, menjadikan perubahan-perubahan besar terhadap perilaku remaja, namun perubahan tersebut lebih cenderung mengarah pada kegiatan negatif dibanding positifnya.
Masalah remaja yang timbul biasanya berkaitan dengan masalah seksualitas (Hamil di luar nikah, aborsi), AIDS,  penyalahgunaan Napza dan sebagainya. Remaja dalam kondisi ini tentu saja membutuhkan penanganan serta informasi seluas-luasnya mengenai kesehatan reproduksi, pentingnya menata masa depan dengan baik lewat meninggalkan perilaku yang tidak bermanfaat dan merusak masa depan remaja itu sendiri.
Menjalani kehidupan remaja yang jauh dari perilaku sex bebas, pernikahan dini dan ketergantungan pada obat-obatan terlarang serta menjauhkan diri dari bahaya AIDS tentulah membutuhkan perhatian kita semua. Remaja tidak bisa berjalan sendirian tanpa pendampingan orang tua, masyarakat lingkungan serta negaranya.
Menyadari ini, BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional) sebagai wakil pemerintah yang bertanggung jawab menjalankan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja) suatu program yang memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana (GenRe).

GenRe atau Generasi Berencana adalah suatu program di bawah naungan BKKBN yang dikembangkan dalam rangka penyiapan dan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja. 

Genre bertujuan untuk memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana.

Genre memiliki sasaran:
1.      Remaja (10-24 tahun) dan belum menikah
2.      Mahasiswa/Mahasiswi belum menikah
3.      Keluarga / Keluarga yang punya remaja
4.      Masyarakat yang peduli terhadap remaja

Program Genre ada dua, yaitu:
1.      Pik Remaja/Mahasiswa
 adalah Suatu wadah yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja dalam memperoleh informasi dan pelayanan konseling tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya
2.      BKR (bina keluarga remaja)
adalah suatu kelompok/wadah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua/keluarga yang memiliki remaja dalam rangka pembinaan tumbuh kembang remaja



Melalui program Genre, remaja akan merencanakan kapan akan menikah, kalau sudah menikah merencanakan kapan siap melahirkan dan kapan akan berhenti melahirkan, dan berapa jarak antara anak pertama dan kedua.

Tujuan dari Program Genre menciptakan TEGAR Remaja, yaitu Remaja yang:
n  Menunda usia kawin min 21 th
n  Berprilaku sehat;
n  Terhindar dari resiko seksualitas, hiv/aids & napza
n  Bercita-cita mewujudkan tegar keluarga, keluarga kecil bahagia sejahtera
n  Menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya

Dalam Program Genre, Remaja diharapkan dapat terhindar dari Triad KRR, yaitu:
1.      Seksualitas
2.      Napza
3.      HIV/ AIDS

Dalam Program Genre ini, khususnya PIK Remaja akan dijelaskan bahwa Pelayanan kontrasepsi hanya diberikan bagi pasangan suami istri yang ingin mengatur kehamilannya. Kepada remaja atau mereka yang belum menikah, BKKBN memberikan sosialisasi dan advokasi soal kesehatan reproduksi. Melalui pengetahuan kesehatan reproduksi remaja akan mengetahui bahwa hubungan seksual pranikah dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan. Seringkali kehamilan yang tidak diinginkan itu digugurkan atau aborsi dan hubungan seks pranikah juga berisiko tertular penyakit HIV/AIDS, jika berganti-ganti pasangan. Jadi, remaja perlu mengetahui risiko perilaku seks bebas, sekaligus BKKBN melalui Program Genre ini akan mengkampanyekan kesehatan reproduksi. Dan menyampaikan pesan-pesan penyebab dan risiko yang akan terjadi jika melakukan seks paranikah.

Jadi, peran Remaja dalam mendukung Program KKBPK yaitu dengan melakukan:
·     Menghindari Triad KRR yang dapat mengancam masa depan bangsa, sehingga untuk kedepannya penerus bangsa adalah orang-orang terpilih dan orang-orang yang berkualitas
·    Pendewasaan Usia Perkawinan, yang bertujuan agar alat reproduksi disaat berumah tangga telah sempurna untuk digunakan sehingga akan mengurangi jumlah kematian  ibu dan Balita
  •   Bercita-cita mewujudkan tegar keluarga, keluarga kecil bahagia sejahtera
·        Menjadi contoh atau teladan bagi remaja lainnya.



Disamping itu, diprediksi Indonesia akan menghadapi Bonus Demografi pada tahun 2020-2030, dimana penduduk dengan umur produktif sangat besar sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak. Bonus demografi ini dikarenakan proses transisi demografi yg berkembang sejak beberapa tahun yg lalu yang dipercepat dengan keberhasilan program KB, menurunkan tingkat kelahiran dan meningkatnya kualitas kesehatan serta suksesnya program-program pembangunan lainnya. Bonus demografi ibarat pedang bermata dua. Satu sisi adalah berkah jika berhasil mengambilnya. Satu sisi yang lain adalah bencana seandainya kualitas SDM tidak dipersiapkan. Permasalah pembangunan sumber daya manusia inilah yang harusnya bisa diselesaikan dari sekarang, jauh sebelum bonus demografi datang. Jangan sampai hal yang menjadi berkah justru membawa bencana dan membebani negara karena masalah yang mendasar: kualitas manusia. Untuk itu lah Pemerintah dalam hal ini melalui BKKBN dengan Gencar nya berusaha menyukseskan Program Genre, agar para remaja yang nantinya di tahun 2020-2035 akan menikmati adanya Bonus demografi tersebut. Untuk itu diharapkan remaja Indonesia yang meruakan penerus bangsa dimasa yang akan dating memiliki nilai jual dan kualitas yang tinggi sehingga dapat bersaing dalam memperebutkan lapangan pekerjaan yang belum mencukupi. Sehingga apabila remaja telah berkualitas maka mereka akan dapat menikmati Bonus demorgrafi tersebut.